Penghinaan Indonesia Raya : Apa Sikap Kita?

Penghinaan Indonesia Raya : Apa Sikap Kita?

Baru-baru ini jagad media sosial Indonesia di kagetkan dengan video viral parodi Indonesia Raya. Dalam video tersebut penuh dengan kata-kata kasar yang tujuannya menghina Indonesia. Menurut berbagai keterangan, video tersebut pertama kali di upload oleh akun Youtube My Asean.

Akar Masalah Utama

Dari klarifikasi yang tersebar di media sosial, diketahui bahwa MY Asean menghina Lagu Indonesia Raya, karena terdapat akun yang menghina lagu kebangsaan Malaysia terlebih dahulu. Video parodi lagu Kebangsaan Malaysia di klaim oleh MY Asean di upload oleh Asean Channel ID. Sehingga kasus ini sebenarnya adalah saling serang satu sama lain.

Saat ini Channel MY Asean sudah di tutup, setelah sebelumnya menghapus video penghinaan yang di uploadnya. Namun sayangnya video tersebut sudah terlanjur tersebar di jagad media sosial.

Advertisements

Tanggapan Kedutaan Besar Malaysia

Facebook Kedutaan Malaysia telah menyampaikan bahwa akan menyelidiki dan menindak video tersebut.

Dikirim oleh Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta pada Minggu, 27 Desember 2020

 

Sikap Kita

Video ini menambah ketegangan dua negara yang saling berdekatan satu sama lainnya. Padahal kedua negara sama-sama memiliki kedekatan baik budaya, bahasa dan akar sejarah. Penghinaan ini kerap di hubungkan dengan sejarah kelam Indonesia dalam Invasi ke Malaysia di tahun 1963-1699. Seakan-akan perbedaan pandangan politik di masa lalu membuat panas kondisi hari ini.

BACA JUGA  Tempe: Daging Yang Bukan Daging

Namun, sudah seharusnya kita tidak menghina negara lain. Karena apabila kita, bangsa Indonesia, menghina negara lain sama artinya kita membuat bangsa lain menghina kita.

Diriwayatkan dari sahabat ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencaci maki kedua orang tuanya.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah seseorang bisa mencaci maki kedua orang tuanya?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Benar. Seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain tersebut mencela bapaknya. Dan seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain tersebut mencela ibunya.” (HR. Muslim no. 90)

Hadist diatas dapat kita analogikan dengan berbangsa, apabila kita menghina bangsa lain. Tentu sama saja kita menghina bangsa kita. Perlu di tekankan bahwa penghinaan berbeda dengan kritik, penghinaan sifatnya tidak obyektif dan mengada-ada. Maka sikap kita haruslah tidak membalas lagu Parodi Indinesia Raya dengan penghinaan yang sama, tetapi memaafkan dan tentunya mengambil tindakan yang tepat.

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)