Sejarah Gunung Semeru Hingga 2021

Sejarah Gunung Semeru Hingga 2021

Sejarah Gunung Semeru Hingga 2021 tak lepas dari banyak mitos. Orang Jawa kuno yang terpengaruh oleh tradisi hindu beranggapan bahwa Gunung Semeru dibawa oleh Dewa Wisnu yang menjelma menjadi Kura-kura raksasa. Sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular raksasa yang membelit gunung tersebut, sehingga tidak jatuh ketika Dewa Wisnu terbang melayang. Sampai saat ini Gunung Semeru masih dihormati oleh sebagian orang hindu sebagai penghubung antara manusia dengan dewa-dewa.

Secara fakta ilmiah, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Pada musim kemarau angin akan berhembus cukup dingin sehingga memunculkan krsital salju di puncak gunung tersebut.

Sejarah Gunung Semeru :

1800-an

  • Catatan letusan pertama yang terekam diperkirakan pada 8 November 1818.
  • Pada rentang 1829-1878 juga terjadi beberapa kali letusan hingga tahun 1913 tetapi tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Letusan pada abad ke-19 Masehi itu terjadi pada tahun 1829, 1830, 1832, 1836, 1838, 1842, 1844, 1845, 1848, 1851, 1856, 1857, 1860, 1864, 1867, 1872, 1877, dan 1878.
  • Bahkan gunung ini kembali meletus tahun 1884 hingga 1899.
BACA JUGA  Jawa Timur : Lumpur Lapindo Mengandung Komponen Logam Mobil Listrik

1900-an

  • Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 m, artinya Gunung Semeru pernah memiliki ketinggian lebih dari saat ini. Namun, hingga akhir November 1973, di sebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
  • Beberapa aktivitas vulkanik juga tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950.
  • Kembali meletus lagi secara berurutan dari tahun 1951 hingga 1961 dan tahun 1963.
  • Letusan beruntun kembali terjadi dari dari tahun 1967 hingga tahun 1969 dan tahun 1972 hingga 1990.
  • Letusan berikutnya disusul pada tahun 1992 dan 1994. Letusan pada tahun 1994 terbilang mengerikan karena memakan korban jiwa sebanyak 7 orang serta orang hanyut terbawa oleh lahar.

2000-an

  • PVMBG mencatat aktivitas vulkanik gunung ini pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15-22 Mei 2008.
  • Pada 12 Juni 2006, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, mencatat gempa vulkanik dengan kekuatan 1,8 Skala Richter (SR) akibat aktivitas Gunung Semeru (3.676 mdpl).
  • Pada 1 Desember 2020, Gunung Semeru mengalami letusan yang diikuti guguran awan panas dari puncak. Adapun jarak luncur guguran awan panas ini mencapai 2-11 kilometer.
BACA JUGA  Jawa Barat : 26 Orang Belum Ditemukan Dalam Bencana Longsor di Sumedang

Sejarah Gunung Semeru Hingga 2021

  • Kini, pada 4 Desember 2021 pukul 15.10 WIB, Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo menjadikan letusan terakhir dan terbaru di sejumlah BNPB. Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran dan hembusan asap kawah telah terjadi sebanyak 54 kali gempa letusan atau erupsi, 4 kali gempa guguran, dan 18 kali gempa hembusan.
KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)