Gamers Yang Terjebak Antara Dunia Nyata dan Khayal | Citizen 4.0

Gamers Yang Terjebak Antara Dunia Nyata dan Khayal | Citizen 4.0

Perkembangan Games

Perkembangan teknologi saat ini membawa kita kepada sebuah gambaran dunia yang sangat nyata dalam Game. Banyak dari Game tersebut mensimulasikan peperangan, pertempuran, membangun kota, percintaan dan lain sebagainya.

Kita ambil contoh game peperangan.

Banyak dari anak “bocah” yang merasa sudah “expert” bermain Game Peperangan di PC atau di Mobile Phone menjadi PD ketika ditawari beraksi di medan perang sebenarnya. Sayangnya, Medan Perang dibanding dengan Simulasi Medan Perang sangat berbeda, contohnya

Advertisements

      • Berat Senjata di medan perang minimal 3 Kg dan itu belum di hitung dengan Amunisi dan senjata cadangan yang di bawa. Di dunia Game, berat senjata sekaan menghilang.
      • Banyak yang berfikir bahwa menembak di dunia Game akan sama dengan di dunia nyata. Kenyataannya, menembak di dunia Nyata dipengaruhi Recoil, Arah Angin, Perawatan Senjata, Jenis Senjata, jenis peluru, kondisi mental penembak, skill penembak, posisi penembak, posisi target dan banyak lain.
      • Yang lebih konyol, di dunia Game, senjata selalu dalam keadaan terbaik. Padahal di dunia nyata, sering sekali Senjata mengalami macet ketika menembak dalam waktu lama. Maka para tentara di latih membersihkan senjatanya dalam waktu sekejap, dari proses membongkar, membersihkan dan merakitnya kembali.
BACA JUGA  Penyakit Rendah Diri | Generasi Zet

Belum dihitung pula Game yang membuat banyak orang yang PD akan kemampuan strategisnya. Padahal, menyusun strategi di dunia nyata tidak sama jumlah hal-hal yang harus di hitung seperti di dunia game.

Alasan Mengapa Banyak yang Tenggelam Dalam Dunia Game

Banyak orang-orang yang bangga atas hal-hal yang ia capai di dunia Game dan bahkan Kecanduan Game. Padahal, ahli dalam dunia Game itu tidak merubah kemampuan seseorang di dunia nyata. Pertanyaananya, Mengapa Banyak yang Tenggelam Dalam Dunia Game?

  • Pertama, Leveling, banyak orang yang mendapat Kepuasan akan Pencapaian yang nyatanya semu. Karena naiknya level di dunia game tidak sama dengan naiknya kemampuan kita didunia nyata.
  • Kedua, Identitas, karakter di dunia game menyediakan imajinasi yang diharapkan terjadi di dunia nyata.
  • Ketiga, Perusahaan Game Menciptakan Ketagihan, lewat adanya bonus kalau bermain terus, update, event dls

Afterword

Amat disayangkan, energi pencapaian yang bisa dipakai untuk mencapai sebuah karir, malah dicapai untuk leveling di Game. Tentunya, jika kita ingin sukses, kita harus berhenti menjebak diri didalam dunia Game. Bahkan, pengusaha yang Sukses seperti Bill Gates dan Steve Jobs membatasi anak-anaknya bermain Gadget. Bill Gates cukup tegas membatasi karena mendapati anak Perempuannya kecanduan bermain game.

BACA JUGA  Wawasan Pancasila by Yudi Latif | Resensi Buku Bagus

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)