Kejujuran Seorang Gadis Yang Memikat Hati Umar bin Khattab

Kejujuran Seorang Gadis Yang Memikat Hati Umar bin Khattab

Khalifah Umar bin Khathab sering mengelilingi perkampungan di malam hari memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Aslam, mantan budak Umar RA, bercerita, “Ketika saya dan Umar tengah malam mengelilingi kota Madinah, Umar bersandar di dinding sebuah rumah karena kelelahan. Kami mendengar suara seorang perempuan berkata kepada anak gadisnya, “Putriku kemarilah! Tolong campurkan susu ini dengan air!”

“Wahai Ibu! Tidakkah Ibu tahu peraturan dari Amirul Mukminin?” jawab si gadis.

“Peraturan apa ya?”

Advertisements

Gadis menjawab, “Umar telah membuat peraturan dan Menegaskan lewat orang yang mengumumkan bahwa dilarang mencampur susu dengan air.”

“Sudahlah turuti perintah Ibu! Ayo campurkan susu ini dengan air! Umar dan petugasnya juga tidak akan melihatmu mencampurkan susu.”

“Saya tidak bisa berbohong bu! Masa saya menaatinya di muka dan menghianatinya di belakang?” si Gadis tetap berkeras.

Umar RA mendengarkan seluruh pembicaraan tadi. Ia berkata dengan berbisik, “Wahai Aslam, tandai pintu rumahnya dan kenalilah daerah ini!” Lalu Umar RA melanjutkan ronda malamnya.

BACA JUGA  Artificial Inteligence Berhala Masa Depan

Keesokan paginya Umar RA berkata, “Wahai Aslam, pergilah kamu ke rumah yang semalam kita tandai. Saya ingin tahu siapa anak gadis dan ibunya itu? Apakah si gadis itu sudah punya suami? Siapa pula ayahnya?”

Lalu Aslam mendatangi daerah tersebut dan mengetahui bahwa si Gadis belum memiliki suami dan tidak punya ayah, maka Aslam mendatangi Umar RA dan melaporkannya. Umar mengumpulkan anak lakinya dan berkata, “Siapa diantara kalian yang membutuhkan istri? Aku ingin menjodohkanmu dengan seorang gadis mulia yang langka seperti dia.”

Abdullah dan Abdurrahman mengatakan bahwa dirinya masing-masing telah berkeluarga, maka Ashim menjawab, “Saya belum memiliki istri, saya siap untuk dinikahkan dengan gadis tersebut.” Umar mengutus Ashim untuk melamar gadis tersebut dan menikahlah Ashim dengannya lalu dari keturunan Ashim akan lahir Umar bin Abdul Aziz yang memiliki kepemimpinan sama melegendanya seperti Umar bin Khattab.

Hikmah

Teruntuk sobat milenial dan generasi Z yang masih melajang. Betapa indahnya mampu mempersunting pasangan impian yang mampu membahagiakan kita. Pasangan tersebut bukanlah harus memiliki rupa jelita atau tampan, namun haruslah memiliki akhlaq yang mulia. Tidak ada artinya jika kita memiliki pasangan yang indah dipandang, namun menyakiti hati bila berbicara dan bertindak.

BACA JUGA  Umar Bin Abdul Aziz : Warisan Terpenting Bagi Seorang Anak

Sobat milenial dan generasi Z, janganlah sekali-kali menjadikan paras sebagai standar utama memilih pasangan hidup. Rupa akan terhapus masa dan ketampanan akan hilang di makan zaman, namun akhlaq akan kuat sampai tua mendatang. Mungkin di masa muda, kita akan senang tiasa memilih mereka yang memiliki paras yang rupawan, karena kurang ilmu atau akibat gencarnya artis-artis mempromosikan keindahan fisik. Namun, seiring waktu kita akan menyadari bahwa rupa tiada arti, ketika mulut dan perilaku orang yang kita cintai ternyata selalu menyayat hati. Apalagi jikalau ia tidak mampu menjaga kepercayaan yang kita beri, karena cinta tanpa rasa percaya bagaikan bermain dengan api.

“Cinta tanpa rasa percaya bagaikan bermain dengan api”

Sumber : Kepemimpinan dan Keteladanan Umar bin Khattab (Pembelaan terhadap Al-Faruq) karya Fariq Gasim Anuz

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)