Kepekaan Spiritual Sebagai Syarat Kesuksesan

Kepekaan Spiritual Sebagai Syarat Kesuksesan

Banyak yang mengatakan bahwa spiritual hanya menjadi pelengkap kehidupan. Kenyataannya, hal tersebut bertentangan dengan syarat kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia. Alasannya karena banyak orang kini menyadari bahwa bertuhan menjadi sebuah kebutuhan.

William Stern mempopulerkan istilah IQ bagi dunia psikologi kita dewasa ini. Ia membuat kita membuka mata bahwa setiap orang memiliki pemecahan masalah yang berbeda. Lalu Daniel Goleman mempopulerkan Emosional Quotient untuk mengkritik mereka yang mendewakan IQ. Ia mengatakan bahwa kesuksesan di raih oleh kombinasi IQ dan EQ, bukan hanya IQ.

Namun, dewasa ini dunia intelektual masih terasa kering walau sudah di hadirkan IQ dan EQ. Ternyata ketiadaan spiritual menjadi masalah tersendiri. Dunia terlalu kini terlalu mendewakan materialisme dengan gambaran kekayaan dan kemewahan. Para intelektual yang menyadari kehampaan tersebut mulai beralih menambahkan kombinasi spiritual dalam dirinya. Kepekaan spiritual kini sama pentingnya dengan IQ dan EQ.

Advertisements

Pembangunan Kepekaan Spiritual

Dalam pembangunan kepekaan spiritual, kesadaran antara hubungan manusia dengan penciptanya adalah hal yang utama. Manusia harus menyadari bahwa dirinya tidak sendiri dan selalu terhubung oleh Tuhan. Tangis, tawa, gundah, kecewa, gelisah dan harapan manusia tidak akan luput dari pengetahuan Tuhan.

BACA JUGA  Mengenang Revolusi Nasional Indonesia

Menurut Harlod Sherman, kesadaran (ketuhanan) merupakan hasil kerja pikiran atau akal budi. Dengan membangun kesadaran ketuhanan, manusia akan mampu membawa diri dan rasa kemanusiaan mereka ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Mengangkat mereka lebih baik dari pada mahluk lain di muka bumi.

“Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” QS. At-Tiin : 4

Sebaliknya, tanpa kesadaran ini manusia akan dapat menjadi mahluk yang paling rendah derajatnya di muka bumi.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” QS. Ar-Rum : 30

Maka dari itu, senang tiasa kita harus menyandarkan diri dan berdoa kepada Tuhan. Dari rasa ketergantungan tersebutlah kita akan mendapatkan kekuatan dari Tuhan Yang Maha ESA.

“Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Aku kabulkan.” QS. Al-Mumin : 60

Dukungan Dalam Kemalangan

Sebuah kebenaran tak terbantah yang mengatakan bahwa Tuhan membantu mereka yang berusaha. Sebuah kemustahilan akan keberhasilan apabila doa tanpa usaha. Usaha tanpa doa akan menciptakan keberhasilan namun di sertai dengan kekeringan jiwa. Usaha dan doa akan menciptakan keberhasilan dan rasa bersahaja. Bersahaja adalah kecukupan jiwa lewat rasa syukur sehingga capaian yang kita dapatkan terasa lebih membahagiakan.

BACA JUGA  Pintar Tidak Sama dengan Sukses | Re-Talk

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” QS. Alam Nasyroh: 5-6

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)