Permata Yang Diperebutkan – Sejarah Indonesia ditengah Perang Dunia 2

Permata Yang Diperebutkan – Sejarah Indonesia ditengah Perang Dunia 2

Banyak yang mengira bahwa Indonesia tidak pernah terlibat dalam perhelatan mega besar Perang Dunia 2. Pemuda saat ini mengira bangsa Indonesia saat itu tidak memahami apapun dan seakan Indonesia terisolir dengan dunia luar. Hal ini dikarenakan pelajaran Sejarah Indonesia mengenai Perang Dunia 2 yang cenderung hanya menjabarkan Perang di Eropa dan Asia Timur Raya (Jepang). Padahal berkecambuknya perang di Indonesia tak kalah mencekam. Karena Indonesia sendiri termasuk tanah jajahan yang diperebutkan oleh banyak bangsa.

Kekuatan Jepang di Perang Dunia 2 sangatlah kuat. Bahkan Jepang berhasil mengusir Inggris dari Semenanjung Malaya (Singapura dan Malaysia) bersamaan dengan invasinya ke seluruh Asia Tenggara. Kekuatan tempur Jepang sangatlah kuat, sehingga dikisahkan oleh Tan Malaka bahwa tentara Jepang menembakan altileri dengan intensif ke arah Pasukan Inggris, lalu di jam tertentu mereka beristirahat sambil minum kopi. Tentara Inggris yang konon gagah berani hingga menguasai berbagai belahan dunia, bisa di pecundangi demikian, mereka tak memiliki kesempatan untuk melawan balik tentara Jepang.

BACA JUGA  Terima Kasih : Rasa Syukur Atas Keberadaan Orang Lain

Advertisements

Invasi Jepang menyentuh tanah Indonesia pada 18 Januari 1942. Tentara Jepang mulai bergerak dan menududuki Kalimantan, mereka mengejar sumber daya berupa minyak. Tentara Jepang tidak main-main dalam melakukan penyerangan awal ini. Mereka menggerakan sebuah kapal Battleship, Aircraft Carrier, tiga Cruisers dan empat Destroyer. Jumlah kapal yang cukup “serius” untuk menaklukan sebuah wilayah. Belanda yang menyadari superioritas Jepang, memilih mundur dan merusak / membakar ladang minyak bumi yang mereka tak bisa pertahankan.

Ada banyak kisah yang tidak bisa saya ceritakan dalam artikel singkat ini. Namun, tercatat dalam sejarah, sebuah Pertempuran Laut Jawa (Battle of Java Sea). Dimana pertempuran ini melibatkan kapal-kapal tempur utama, dalam istilah disebut sebagai Flagship. Pertempuran ini sukses membunuh salah seorang komandan Belanda yang bernama Karel Doorman. Karel Doorman sendiri adalah seorang yang sangat di segani dan di puja dikalangan Bangsa Belanda. Kematiannya menjadi pukulan tersendiri bagi Tentara Belanda.

Dutch cruiser Java under Japanese attack in February 1942.jpg

Dalam pertempuran ini, Jepang melibatkan dua Myoko Class Heavy Cruisers. Kelas Myoko Battleship ini bernama Ashigara, Nachi dan Haguro. Mengusung Myoko Class artinya mereka memiliki 5 turet utama dengan total 10 meriam utama. Myoko Class yang merupakan Heavy Cruisers memiliki bobot yang relatif ringan (14.980 T) dengan persenjataan yang sangat berat. Kapal ini sangat cocok untuk menggempur pantai dalam serangan kilat.

BACA JUGA  Sebuah Renungan Ditengah Wabah Pandemi Corona

Myoko Class sendiri termasuk dalam daftar kapal yang di waspadai oleh para armada sekutu karena ketangguhannya. Ashigara adalah salah satu kapal yang dibuat di Inggris. Teknologi perkapalan bangsa Inggris telah mengalir di dalam darah kelas Myoko. Ashigara sendiri disebut juga sebagai “serigala bungkuk” karena tangguh namun ramping. Walau kekuatan mereka belum bisa menandingi Kelas Takao, Kelas Kongo atau Kelas Yamato, tapi mereka sanggup menenggelamkan sebuah kapal tempur setingkat Battleship jikalau komandannya cukup handal.

Kekuatan Jepang dalam meremas Belanda, Inggris dan sekutunya membuat bangsa Indonesia terpukau. Maka berbondong-bondonglah para pemuda mengikuti pelatihan PETA yang diadakan oleh Jepang. Dikemudian hari, PETA akan melahirkan tokoh besar Jenderal Sudirman yang terkenal dengan strategi gerilya. Strategi dan pemikirannya menginspirasi para tentara Vietnam dalam melawan Perancis dan Amerika. Jenderal Sudirman sendiri selalu berpenambilan membawa sebilah pedang Katana yang merupakan tanda seorang samurai dimasa lampau, juga sebagai tanda seorang komandan dimasa PD2.

File:Sudirman in Jakarta (1946).jpg

Taring-taring bangsa Indonesia semakin terlihat dan terasah setelah melihat kerasnya pertempuran di Perang Dunia ke 2. Baik melihat dengan menggunakan media massa atau melihat sendiri pelumatan bangsa kulit putih oleh bangsa Jepang diberbagai daerah. Bangsa Indonesia berduyun-duyun menyadari kekuatannya. Sehingga terdorong bersatu dan pada akhirnya setelah Jepang menyatakan menyerah dan hengkang dari bumi Indonesia, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Lalu pertempuran lebih sengit dimulai. Perang Dunia ke 2 yang terjadi didepan jendela rumah-rumah para rakyat Indonesialah yang mungkin merubah bangsa kita menjadi saat ini, menjadi bangsa yang berani melawan dunia.

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)