Proses Berpikir Kreatif Brainstorming

Proses Berpikir Kreatif Brainstorming

Brainstorming adalah metode untuk memunculkan ide yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk saling adu gagasan lewat melemparkan ide dan menjawab menahan kritik atau argument terhadap idenya. Brainstorming, dalam banyak bentuknya, telah menjadi tool standar untuk ideation (pengembangan ide baru). Kata ini di populerkan oleh Alex Faickney Osborn di 1953 pada buku Applied Imagination.

Peran Tiap Anggota Brainstroming

Proses brainstorming melibatkan kelompok yang terdiri dari enam sampai dua belas orang, seorang pemimpin / fasilitator dan seorang sekretaris. Semuanya terlibat dalam pembangkitan ide secara terbuka tentang suatu topik tertentu. Seluruh anggota yang terlibat berjumlah enam sampai dengan tiga belas orang. Kurang dari itu akan menghasilkan ide yang kurang kaya, sebaliknya jika lebih besar berpotensi mengintimidasi beberapa orang. Kelompok dapat di bentuk dari bidang kerja atau latar belakang yang berbeda agar menghasilkan ide yang variatif, atau yang sama apabila ingin menghasilkan ide yang spesifik di bidang tertentu.

Manajer / Ketua / Fasilitator

  1. Memberi tahu kelompok mengenai topik tertentu akan dibahas sebelum pertemuan di mulai.
  2. Pada awal sesi pertemuan bertugas untuk mengemukakan fakta, permasalahan dan pertanyaan awal. Selanjutnya pemimpin meminta solusi terhadap masalah tersebut.
  3. Ia harus mengontrol sesi dan menjelaskan tujuan masing-masing sesi.
  4. Memastikan tidak ada kritik terhadap sebuah ide tetapi lebih kepada ide baru yang menjawab ide yang di anggap kurang masuk akal.
  5. Pada sesi evaluasi semua ide harus dipilah berdasarkan jenisnya dan diberi peringkat berdasarkan prioritas.
  6. Pemimpin tidak boleh membiarkan kelompoknya mengabaikan gagasan-gagasan hanya karena gagasan-gagasan tersebut tidak biasa, namun harus mendorong pengujian atas saran-saran yang tidak masuk akal, mungkin dengan meminta versi yang berbeda atau cara untuk mengadaptasinya.
  7. Selain itu, pemimpin tidak boleh membiarkan ide-idenya diabaikan karena kurangnya dana atau sumber daya lainnya. Jika sebuah ide bagus, maka harus ditemukan cara untuk mewujudkannya.
  8. Peran pemimpin mencakup melawan hal-hal negatif yang tidak masuk akal selama proses evaluasi.
BACA JUGA  Enam Topi Berpikir oleh Edward de Bono

Sekretaris

  1. Sekretaris mencatat gagasan masing-masing kontributor pada permukaan yang terlihat di depan kelompok.
  2. Dalam kelompok kecil, pemimpin dan sekretarisnya boleh jadi adalah orang yang sama, namun sebaiknya ada orang yang berbeda untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini.

Peserta

  1. Menyampaikan ide kreatif.
  2. Tidak boleh mengkritk ide anggota lain tetapi mengajukan ide baru sebagai pembanding ide yang hendak dikritik.
  3. Mengikuti sesi yang sudah di tetapkan.

Proses Brainstroming

Prasyarat Brainstorming

Advertisements

  1. Peserta di tempatkan dalam situasi informal dan bebas berfikir terlepas dari ikatan budaya, nilai-nilai, pakem, tradisi, batasan teknologi dls.
  2. Peserta mampu bersikap menghargai ide orang lain seaneh apapun idenya.
  3. Peserta di fokuskan mengkritisi ide, bukan personal yang melontarkan ide.
  4. Peserta boleh mempertahankan idenya dengan data apapun asalkan berpijak kepada kebenaran.

Proses Brainstroming

  1. Tahap pemberian informasi masalah (asumsi, data dan rumusan masalah) dan motivasi (manfaat dan urgensitas) oleh pemimpin.
  2. Tahap proses brainstorming dimana masing-masing anggota mengemukakan pendapat yang prosesnya di kontrol oleh pemimpin dan semua ide di catat oleh sekertaris.
  3. Tahap klasifikasi atau sintesis ide dimana semua ide-ide tersebut di paparkan oleh sekertaris lalu di kategorikan dan di susun berdasaran prioritas
  4. Tahap verifikasi yaitu semua ide yang sudah di katergorikan dan di susun prioritasnya akan di amati oleh para peserta untuk disetujui atau ditolak serta di rombak
  5. Tahap konklusi (penyepakatan) yaitu tahap akhir dari proses ini dimana para anggota sepakat dengan ide yang paling terbaik lewat pernyataan verbal maupun poling suara.
BACA JUGA  Jenis-jenis Penelitian Literatur

Aturan

  1. Tidak ada penghakiman yang dibuat atas semua ide
  2. Semua ide dapat utarakan bahkan yang tidak masuk akal atau tidak praktis
  3. Kuantitas gagasan merupakan tujuan utama karena akan mengarahkan pada kualitas.
  4. Ide yang ada dapat digabungkan, disempurnakan dan didukung.

Observasi Efektifitas Brastorming

Penelitian telah menemukan bahwa brainstorming menghasilkan lebih banyak ide dibandingkan pemecahan masalah kelompok biasa. Ciri-cirinya yang spontan, penilaian yang ditangguhkan, dan tidak adanya kritik mendorong peningkatan tidak hanya dalam kuantitas tetapi juga dalam kualitas ide-ide baru. Sesi pembangkitan ide pada umumnya, karena sangat intensif, sebaiknya berlangsung tidak lebih dari tiga puluh hingga empat puluh menit. Topik permasalahan harus dalam barisan yang sempit, dan tidak lebih dari satu topik yang boleh dibahas dalam satu sesi. Misalnya, jangan mencoba menyebutkan nama produk dan mengetahui sistem distribusi dalam tiga puluh menit.

Biainstorming dapat digunakan untuk beragam masalah, termasuk tidak hanya masalah pemasaran dan produk tetapi juga strategi, perencanaan, kebijakan, organisasi, kepemimpinan, kepegawaian, motivasi, pengendalian, dan komunikasi. Namun, proses ini tidak terlalu berguna untuk permasalahan yang luas dan kompleks. Beberapa ide yang dihasilkan mungkin berkualitas rendah atau bersifat umum. Brainstorming tidak berhasil dalam situasi yang memerlukan trial and error dibandingkan dengan penilaian. Tidak ada imbalan nyata bagi anggota kelompok selain pengalaman partisipasi dan kepemilikan. Anggota kelompok mungkin tidak melihat solusi akhir diterapkan dan oleh karena itu mungkin enggan untuk berpartisipasi dalam sesi selanjutnya.’ Meskipun demikian, brainstorming tetap merupakan teknik yang solid untuk menghasilkan ide-ide kreatif.

BACA JUGA  Jenis-jenis Penelitian Literatur

 

Sumber: James M. Higgins, 101 Creative Problem Solving Techniques The Handbook of New Ideas for Business, 1994

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)