Site icon Reaksi

Prokrastinasi, Fenomena Sosial Mahasiswa dan Pekerja Indonesia

Sumber : www.pexels.com

Sobat Milenial sebelumnya saya sudah membahas mengenai Cyberloafing. Namun pembahasan masalah produktifitas masih belum selesai. Seperti yang saya janjikan saya akan membahas mengenai prokrastinasi. Berikut pembahasannya ;

Sobat Milenial, ketika kita hendak ingin melakukan suatu pekerjaan yang sangat penting, acapkali kita malah mengerjakan hal lain yang kurang penting. Misalnya, ketika kita ingin menyelesaikan input data, kita malah sibuk merapihkan, mengcopy dan mearsipkan berkas. Tak terasa waktu berlalu dan akhirnya kita menyadari bahwa kita melewati hari tanpa produktif sedikitpun.

Hal ini juga berlaku bagi para mahasiswa, terutama mereka yang Skripsi dan menjalani ujian take-home. Acapkali mereka sibuk merapihkan barang, browsing jurnal ilmiah namun tak menyentuk arsip skripsi mereka. Mereka tahu apa yang harus dilakukan, tetapi enggan menjalankan dan memilih melakukan hal selainnya, itulah fenomena ini. Mari kita simak penjelasan detail Prokrastinasi.

Apa itu Prokrastinasi ?

Menurut Solomon dan Rothblum (1984) dalam Zulkarnain (2011), Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan dengan melakukan aktivitaslain yang tidak berguna.

Mengapa Proktrastinasi terjadi ?

Menurut Kendall dan Hammen (dalam Fibrianti, 2009) berpendapat bahwa penundaan tersebut dilakukan individu sebagai bentuk coping yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dapat membuatnya stres.

Jadi, situasi streslah yang menyebabkan kita menghindari pekerjaan tersebut. Kita mengetahui bahwa mengerjakan pekerjaan tersebut (input data misalnya), beresiko tinggi kesalahan atau membuat kita jenuh dan menderita. Hal tersebut akan membuat kita enggan melakukan pekerjaan tersebut. Atau pula mahasiswa yang tidak / enggan mengerjakan Skripsi karena takut “penghakiman” dosen penguji.

Bagaimana menghadapi Proktrastinasi ?

  1. Merubah Sudut Pandang

Maka ketika kita menghadapi situasi ini, kita harus mengidentifikasi faktor stress yang membuat kita menjauh dari pekerjaan tersebut. Dan mencoba memecahkan dan menghadapinya, salah satunya lewat merubah sudut pandang.

Penulis Reaksi.Id pernah ingin “lari” dari suatu pekerjaan, tapi penulis menyadari bahwa hal tersebut tidak berguna, karena mau tak mau akan dihadapi pula. Maka akhirnya penulis dengan rasa berat hati menjalani pekerjaan tersebut dan menyelesaikannya.

  1. Meminta Dukungan Orang Lain

Motivasi bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar diri. Jika kita lihat, Proktrastinasi diakibatkan matinya motivasi internal dalam jiwa kita. Maka yang harus kita lakukan adalah mencari dukungan eksternal. Dukungan tersebut bisa dari dukungan orang tua, sahabat, kekasih dls. Kita bisa bercerita mengenai kesulitan kita, lalu meminta dukungan dengan membantu mengingatkan diri kita agar menyelesaikan tugas kita.

Penulis juga pernah mengalami hal tersebut ketika menyelesaikan study S1. Penulis termotivasi setelah melihat banyak dari kawan penulis yang telah lulus dan mendorong penulis untuk menyelesaikan study S1 dengan lebih cepat.

  1. Membangun Alasan

Ada sebuah kutipan menarik yaitu, “ketika kau ingin berhenti, ingatlah alasan kau memulai hal ini !” Kutipan in telah menjadi hal yang memotivasi para peneliti besar dan orang-orang hebat menyelesaikan permasalahan yang sulit. Ketika ada seribu alasan untuk berhenti menghinggapi diri, maka buatlah seribusatu alasan untuk tetap maju.

Tetapi, bukan berarti kita harus diam dan merenung setiap kali kehilangan arah dan tujuan. Cukup merenung satu kali dan carilah alasan terkuat yang mampu mendorong diri kita maju. Carilah alasan yang kuat hingga kita mampu melaju lebih jauh lagi.

 

Nah sekian penjelasan Proktrastinasi dan cara pemecahannya. Walau sedikit, semoga mampu memberi manfaat dan motivasi bagi Sahabat Milenial yang berada ditengah pekerjaan atau yang sedang atau mau memasuki fase Skripsi S1.

 

Tunggu artikel berikutnya mengenai Kontrol Diri / Self Control untuk semakin meningkatkan produktifitas pribadi kita. Sampai berjumpa lagi kawan …

Exit mobile version