Patah Hati Anak Muda | Generasi Zet

Patah Hati Anak Muda | Generasi Zet

Gagal Move-On adalah sebuah fenomena yang terjadi di Generasi yang belum dewasa. Enggan Move-On adalah sebuah hal yang normal apabila yang diperjuangkan adalah orang yang layak. Namun, enggan Move-On ini dapat menyebabkan stress berkepanjangan dan berakhir dengan depresi. Apalagi usaha untuk mempertahankan (enggan Move-On) dibanding dengan nilai orang yang dipertahankan tidak sebanding.

Perjalanan Cinta

Teman-teman, dalam hidup ini mungkin kita bisa menemui tiga jenis orang yang akan menjadi pasangan sejati kita.

Pertama, mereka yang datang dan menjadi cinta pertama kita. Ada beberapa yang berhasil menjadi kekasih walau hanya sesaat, ada pula sebagian yang berakhir dengan memendam rasa hingga akhirnya terpisah oleh waktu.

Advertisements

Kedua, mereka yang datang dan menjadi pembelajaran bagi diri kita. Mereka ini adalah orang yang meninggalkan bekas luka. Banyak yang memberi rasa sakit hati yang mendalam diri kita. Ada juga yang kandas walau mendekati jenjang penikahan. Banyak insan yang terhianati dan terbohongi. Banyak juga yang dicampakan tanpa alasan yang jelas.

BACA JUGA  Ketika Kekasih Meminta Untuk Berubah | Bengkel Cinta

Ketiga, mereka yang datang dan menjadi pelabuhan akhir bagi diri kita. Ia yang menjawab panggilan hati kita, menunjukan kepedulian tulus tanpa pamrih dan juga yang siap berkorban untuk kita.

Jika teman-teman sakit hati karena di tolak oleh seseorang. Maka teman-teman harus kembali berlayar dan mengarungi samudera kembali. Ingat, teman-teman sudah ditolak untuk berlabuh di sebuah pelabuhan hati.  Jangan biarkan kapal teman-teman terlalu lama mengapung diatas air tanpa arah.

Jika demikian, kapal teman-teman bisa terseret arus dan menghantam karang. Berlayarlah ketengah laut, hadapi ombak, badai dan kering panasnya lautan. Jangan berhenti dan terus carilah tempat untuk menyandarkan jangkar dan berlabuh. Kelak ada seseorang disana yang memang ditakdirkan untuk diri kita.

Apakah ia layak untuk saya?

Mungkin muncul dalam hati teman-teman. Jikalau kita sudah mengarungi samudera kehupan dan bertemu dengan seseorang. Maka, apakah seseorang itu layak untuk kita perjuangkan?

Disini ada beberapa standar yang Tim Reaksi.id susun untuk membantu teman-teman memilih pasangan terbaik:

BACA JUGA  RE-PODCAST: #EntrepreneurMuda​ E09 - Menjadi Tunanetra Tidak Menghalangiku Membangun Usaha

Pertama, ia sudah mapan dalam beragama. Ingat, memilih pasangan bukan hanya urusan dorongan hati, tetapi ada perintah agama dibaliknya.

Kedua, jika memilh lelaki, maka harus mencari yang sudah mapan secara ekonomi. Jika memilih perempuan, maka harus sudah mampu mengontrol emosinya.

Ketiga, ia sudah dewasa. Dewasa dalam artian berfikir secara akal sehat, bertanggung jawab dan memiliki kontrol emosi.

Keempat, ia memiliki kecocokan secara emosional dengan diri mu, pembicaraan kalian nyambung, mampu saling empati dan kalian merasa terhubung satu sama lain.

Tapi yang paling penting dari semua hal itu adalah, jangan pernah memperjuangkan mereka yang sudah memiliki kekasih. Kalau mereka mampu menghianati kekasihnya demi kamu, jangan kaget kalau sewaktu-waktu ia bisa berhianat kepada kamu juga.

Jangan juga memperjuangkan mereka yang sudah meminta kamu untuk menyerah, jangan paksa orang lain jatuh cinta kepada mu. Jangan memiliki kekasih yang fisiknya terikat kepada mu tetapi hatinya bukan milik mu lagi.

Afterword

Mungkin menunggu dalam pelayaran hidup terasa berat. Terutama ketika teman-teman menghadapi cobaan sendirian. Tetapi yakinlah pada waktu yang tepat, akan datang orang yang tepat.

BACA JUGA  Pahami Hukum Kebalikan Untuk Sukses | Re-Talk

KATEGORI
TAGS
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)