Indonesia Baru Saja Meluncurkan Satelit Nusantara Satu
Satelit Nusantara Satu (PSN VI) adalah satelit komunikasi geo stasioner (GEO) Indonesia yang dimiliki oleh Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Satelit ini ditempatkan pada posisi di atas equator pada 146 BT dan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi.
Satelit Nusantara Satu merupakan Satelit Broadband pertama Indonesia yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas bandwidth yang lebih besar untuk memberikan layanan akses broadband ke seluruh wilayah Indonesia.
Memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps, dengan area cakupan (coverage) hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Nusantara Satu dibuat oleh Space System Loral (SSL), Amerika Serikat dan diluncurkan di Cape Canaveral, Amerika Serikat pada Februari 2019 menggunakan roket peluncur Falcon-9 dari perusahaan Space-X.
Berikut ini spesifikasi dari satelit yang diluncurkan:
Satellite Name : Nusantara Satu/PSN VI Manufacturer : SSL, USA Platform : SSL-1300 Orbital Position : 146 East Life Time : >15 years Transponder : 26 C-band, 12 Ext C-band,8 Ku-band spot beams Launch Mass : 4.100 Kg Launch Date : 22 February 2019 Launch Provider : Space-X, USA
Penasaran bagaimana proses peluncurannya? Berikut ini rekaman Live Streaming Peluncuran Satelit Nusantara Satu
Satelit milik PT PSN ini akan menjadi satelit multifungsi pertama di Indonesia yg akan dipakai Bakti KOMINFO untuk penetrasi akses internet dan 4G di wilayah 3T. Satelit dari PT Pasifik Satelit Nusantara ini diharapkan bisa melayani kebutuhan internet masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah-daerah 3T, sampai 25 Mbps.
Daerah 3T merupakan daerah yang tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia (dekat perbatasan). Sebagian besar daerah 3T menjadi gerbang tapal batas Indonesia. Letak daerah yang berada jauh dari ibu kota provinsi menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat dikarenakan pembangunan infrastruktur yang belum merata.