Rangkuman Berita Nasional 9 Januari 2021

Rangkuman Berita Nasional 9 Januari 2021

Nasional : Lembaga Eijkman Menyarankan  Vaksinasi Tidak Memakan Waktu 1.5 Tahun

Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, “Selama kekebalan komunitas bisa tercapai minimal 70%, semua ahli menyatakan potensi penularan bisa dihentikan,” ujar Amin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/1/2021). “Tapi kalau itu benar-benar mencapai 70% ya,” tambahnya.

Selain tercapainya angka tersebut, lamanya pelaksanaan vaksinasi, menurut dia, juga menjadi poin penting. Sebab, hal ini berkaitan dengan berapa lama antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi bisa bertahan dalam tubuh penerima vaksin.

Amin mencontohkan, apabila proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia baru selesai dalam waktu 1,5 tahun sedangkan antibodi dalam tubuh individu hanya bertahan selama enam bulan. Dengan demikian, ada kemungkinan setelah enam bulan masa vaksinasi antibodi individu itu sudah turun.

Advertisements

“Sementara yang lain-lain belum divaksin sebab masih dalam proses, kalau situasi seperti itu akan sulit untuk mencapai 70 persen kekebalan,” ucap Amin.

Oleh karena itu, kata dia, vaksinasi Covid-19 memang tidak bisa memakan waktu terlalu lama. Artinya, vaksinasi bisa dilakukan secara serentak meski tidak dalam satu hari. “Dalam waktu singkat beberapa bulan diupayakan bisa selesai supaya terbentuk 70 persen kekebalan komunitas,” kata dia.

Kompas

Nasional : SBY Sebut Hutang Negara Sudah Terlalu Tinggi

“Utang yang ada menurut saya sudah sangat tinggi dan karenanya tidak aman,” kata SBY dalam dalam tulisannya berjudul ‘Indonesia Tahun 2021 Peluang untuk Sukses Ada, Jangan Kita Sia-siakan’, Jumat, 8 Januari 2021.

BACA JUGA  Jawa Barat : 26 Orang Belum Ditemukan Dalam Bencana Longsor di Sumedang

Merujuk keterangan Bank Indonesia pada medio Desember 2020, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar US$ 413,4 miliar atau sekitar Rp 5.858,29 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.171 per dolar AS pada akhir Oktober 2020. Rasio ULN Indonesia terhadap PDB pada akhir Oktober 2020 sebesar 38,8 persen atau meningkat dibandingkan rasio bulan sebelumnya sebesar 38,1 persen.

SBY mengatakan persoalannya bukan hanya meningkatnya rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun utang yang berat juga dapat membebani APBN dan membatasi ruang gerak ekonomi nasional.

Maka dari itu, SBY mengingatkan agar pemerintah tak hanya berlindung pada persentase rasio utang terhadap PDB yang dianggap masih aman dan diperbolehkan undang-undang. Ia berujar persoalannya adalah pada kemampuan pemerintah untuk membayar utang yang dirasakan sudah sangat mencekik itu.

Kendati demikian, SBY berpendapat permasalahan utang ini bisa secara bertahap diatasi. Cara yang paling sederhana dengan mengurangi defisit anggaran. Mengingat berkurangnya penerimaan negara karena pajak pun terjun bebas, dia mengatakan pembelajaran negara harus dikendalikan.

“Pemerintah harus sangat disiplin dan berani menunda proyek dan pengadaan strategis yang masih bisa ditunda,” ucapnya.

“Pemimpin dan pemerintahan yang bijaksana tentu tidak akan mewariskan masalah dan beban yang sangat berlebihan kepada pemerintahan-pemerintahan berikutnya,” kata SBY.

Tempo

Nasional : Di Prediksi Angka Pengangguran Menjadi 3.6 Juta di Tahun Ini

Jumlah angka pengangguran di prediksi bertambah menjadi 3,6 juta di tahun ini. Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini menjelaskan,”pada 2021, terdapat pengangguran tambahan sebesar 1,1 juta orang sebagai akibat Covid 19 dan sekitar 2,6 juta orang angkatan kerja baru yang tidak terserap. Sehingga, tambahan pengangguran totalnya tahun 2021 sebesar 3,6 juta orang,” jelas Didik dalam keterangan resminya, Jumat (8/1).

BACA JUGA  WAGUB DKI Larang Berkerumun dan Penutupan Jalan Tahun Baru

“Masalah pengangguran ini menjadi faktor krusial dalam proses pemulihan ekonomi pada tahun 2021,” jelas Didik.

Selain itu dirinya juga memperkirakan tingkat kemiskinan 10,5 persen di tahun ini. Jumlah penduduk yang hampir miskin (near poor) diprediksi masih lebih banyak dari angka kemiskinan dengan garis batas kemiskinan yang rendah. Tingkat pengangguran yang meningkat, kata Didik akan mendorong tambahan penduduk miskin baru, khususnya berasal dari kelompok diatas garis kemiskinan “Program perlindungan sosial pada PEN membantu menjadi bantalan sosial untuk masyarakat,” ucapnya.

Pada November 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang, menjadi sebesar 9,77 juta orang. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, imbas pandemi covid-19 membuat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mengalami kenaikan dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen.

Media Indonesia

Nasional : Vaksin Covid-19 Tidak Di Rekomendasikan Untuk Ibu Hamil

Vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam dr Dirga Sakti Rambe mengatakan ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. “Saat ini vaksin Covid-19 dengan merek apapun memang belum merekomendasikan,” kata dia saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat (8/1).

BACA JUGA  Indonesia Baru Saja Meluncurkan Satelit Nusantara Satu

Oleh sebab itu, masyarakat terutama kaum ibu diminta untuk menunggu terkait kelanjutan perkembangan dari vaksin yang dikembangkan oleh sejumlah negara. Secara umum, ia mengatakan vaksin merupakan instrumen penting dalam penanganan pandemi.

Media Indonesia

Produsen Kopi Kemasan Tidak Laporkan Puluhan Karyawan Positif Covid-19

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Karawang Cellica Nurrachadiana mengungkapkan, sejak November 2020, ada 71 orang karyawan pabrik yang memproduksi kopi instan kemasan itu terpapar virus corona.

“Atas kelalaian tersebut, kami memberikan sanksi tegas secara administrasi,” ujar Cellica usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di PT Santos Jaya Abadi, Kawasan Industri Surya Cipta, Jumat (8/1).

Dari 71 orang yang positif Covid-19, sebagian besar penduduk asli Karawang, dan 2 orang berasal dari daerah tetangga. Dari jumlah itu, sebanyak 25 orang masih menjalani isolasi mandiri.

“Pihak perusahaan menyatakan bersedia dan mau bertanggungjawab atas nasib karyawan yang terpapar corona,” ujar Cellica.

Pemerintah Karawang, menurut Cellica, mengkhawatirkan keberadaan para karyawan di lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya, kos-kosan yang merupakan wilayah padat penduduk. Ini bisa menularkan virus corona kepada warga lainnya.

Kompas

KATEGORI
Share This

KOMENTAR

Wordpress (0)